Sebanyak 23 Orang Tenaga Medis RSUD Gunungsitoli Terpapar COVID-19
MediaNias.ID, Gunungsitoli
– Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) pandemic corona virus disases 19
(COVID-19) Kabupaten Nias menyatakan jumlah tenaga medis di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Gunungsitoli yang terpapar sebanyak 23 orang.
Hal
ini diungkapkan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Nias Dahlan Roso lase melalui
pres rilis yang disampaikan kepada MediaNias.ID melalui WhatsAppnya, Kamis
(9/9/2020).
“Sampai
siang ini jumlah tenaga medis di RSUD Gunungsitoli yang terpapar COVID-19
sebanyak 23 orang” ujar Dahlan.
Dahlan
merinci tenaga medis yang 23 orang tersebut meliputi 1 orang dokter spesialis,
3 orang dokter umum, 13 orang bidan-perawat, 1 orang analisis dan 5 orang
manajemen.
Menurutnya
tenaga medis ini terpapar melalui cluster GBI Pasar Ya’awohu-pasien C001 Kota
Gunungsitoli dan selebihnya pasien yang berobat di RSUD Gunungsitoli. “Ada
pasien yang berobat, tapi tidak jujur mengenai riwayat perjalanan atau hasil
rapit tes yang reaktif”.
Dihubungi
terpisah, Direktur RSUD Gunungsitoli dr. Julianus Dawolo membenarkan jika
tenaga medias telah terpapar COVID-19. “yah, hanya dalam 2 minggu, terpapar
sebanyak 23 orang”.
Tenaga
medis itu terpapar dari group jemaat GBI Pasar Ya’ahowu. Dan lebih parahnya
pasien yang berobat yang tidak jujur tentang riwayat perjalanan dan
penyakitnya. Sedangkan yang menangani yang sudah dinyatakan positif sampai saat
ini masih sehat.
“Tim
medis yang terpapar ini bukan yang menangani pasien yang sudah dinyatakan positif.
Mereka itu yang menangani pasien yang menyembunyikan riwayat perjanalan dan
hasil rapit tes” ungkap Julianus.
Untuk
memutus rantai penularan kepada tenaga medis dan pasien, maka pelayanan poli
dan fisioterapi untuk sementara tidak melayani hingga (16/9/2020). “Semua
dialihkan ke IGD”.
Kamar Penuh
Julianus
menyatakan jumlah kamar isolasi khusus pasien COVID-19 yang tersedia hanya 10
kamar. Hal itu telah penuh. Untuk menangani yang lainnya yang tidak bergejala
dan ringan ditangani oleh dinas kesehatan setempat atau isolasi mandiri di
rumah.
“10
kamar, hari ini sudah penuh. Jadi pasien COVID-19 selama ini ada yang pulang
dan ada yang masuk” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias itu.
Untuk
itu, dia berharap semua shtackholder dari kabupaten hingga desa wajib
bahu-membahu sosialisasi ke masyarakat agar tidak ada penolakan. “Bila ada
penolakan, berarti kurang sosialisasi… gagal pemerintah”.
Sementara
itu, tenaga medis yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 secara perlahan membaik.
Dia berharap kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan
mendoakan mereka di RSUD Gunungsitoli. [ON]